Oleh FIFA, kebijakan itu dianggap intervensi Pemerintah yang membuat federasi sepak bola dunia itu juga menghukum PSSI dengan mencabut hak keanggotaannya yang membuat tim nasional dan klub-klub Indonesia tidak dapat beraktivitas di seluruh kompetisi di bawah naungan FIFA.
Tentu saja itu menjadi tamparan keras bagi semua pihak yang mencintai sepak bola Indonesia.
Lebih dari setahun kemudian, tepatnya Mei 2016, kelegaan muncul begitu mendengar FIFA akhirnya mencabut sanksi mereka untuk PSSI dengan alasan Pemerintah sudah membatalkan pembekuan terhadap organisasi yang berdiri pada 19 April 1930 itu.
Baru mau melesat, sepak bola Indonesia dirundung masalah anyar sekitar 2 tahun kemudian saat terbongkarnya kasus pengaturan skor. Itu membuat Satgas Antimafia Bola Polri pada Desember 2018 menangkap anggota Komite Eksekutif PSSI 2016-2020 Johar Lin Eng.
Kemudian, Maret 2019, giliran Pelaksana Tugas Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang ditahan oleh Satgas Antimafia Bola Polri karena dianggap merusak beberapa dokumen yang diduga terkait kasus pengaturan skor.
Kebangkitan
Dihantam permasalahan berkali-kali, sepak bola Indonesia babak belur. Presiden Joko Widodo menyadari itu benar-benar dan tidak ingin cabang olahraga yang paling diminati di tanah air tersebut tenggelam makin dalam.
Langkah itu dimulai sejak awal tahun 2019, di mana Presiden Jokowi mengesahkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. Sepak bola pun menjadi satu-satunya cabang olahraga di Indonesia yang memiliki inpres khusus.
Isi penting dari inpres itu adalah kolaborasi antarkementerian dan lembaga untuk mengembangkan sepak bola nasional.
Spektrum - Sepak bola Indonesia mendunia
Kamis, 24 Oktober 2024 14:30 WIB