Majalengka (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp4,2 miliar untuk pembangunan gedung baru Palang Merah Indonesia (PMI) guna meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan PMI di daerah tersebut.
Penjabat Bupati Majalengka Dedi Supandi di Majalengka, Rabu, mengatakan bahwa langkah ini merupakan realisasi dari kunjungannya ke kantor PMI yang lama. Pihaknya menemukan sejumlah permasalahan dalam fasilitas tersebut yang dinilai tidak memadai untuk mendukung operasional PMI.
Baca juga: Pemkab Majalengka menerapkan program Sakocepat guna terbitkan NIB gratis
“Saat itu saya melihat ruang penyimpanan obat dan darah masih bergabung dengan gudang lainnya. Kondisi ini tidak ideal untuk pelayanan kesehatan” ujarnya.
Dedi menegaskan pentingnya keberadaan fasilitas yang memadai untuk mendukung fungsi PMI dalam menangani isu kemanusiaan, terutama di Majalengka.
Ia menyebutkan PMI memiliki peran krusial dalam menghimpun darah dari para donor yang sehat. Dalam situasi saat ini dengan kebutuhan layanan rumah sakit terus meningkat, lembaga tersebut harus mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk menjawab tantangan itu.
“Kita harus siap dalam menghadapi segala kemungkinan, termasuk situasi darurat atau bencana yang mungkin terjadi di wilayah ini,” katanya.
Dedi menyampaikan luas kantor PMI saat ini hanya sekitar 600 meter persegi, sedangkan gedung baru yang mulai masuk tahap pembangunan akan memiliki luas total 2.021 meter persegi.
“Gedung baru ini akan memberikan ruang yang lebih memadai, meskipun kita mungkin tidak dapat menyelesaikannya tahun ini. Namun, kami sudah memulai dengan meletakkan pondasi,” katanya.
Ia menambahkan pihaknya juga berencana memberikan bantuan berupa mobil ambulans melalui program corporate social responsibility (CSR). Mobil ini akan sangat berguna bagi PMI dalam penanganan kebencanaan dan pelayanan kesehatan darurat.