Satrea mengatakan saat ini, ia sedang memperbaiki lahan tanam pohon kopi dan mengganti varietas Sigarutang dengan varietas yang lebih unggul. Ia mengatakan Sigarutang ternyata tidak cocok dengan pola panen, tanah lembab serta iklim di Jawa Barat yang sering berubah-ubah.
Hal itu mengakibatkan varietas Sigarutang yang ia miliki seluas enam hektar atau 10 ribu pohon rusak dan kering akibat hama jamur dan karat daun. Ini baru terjadi setelah 10 tahun penanaman.
“Makanya kita tahun depan akan ganti tanaman yang kering dengan varietas baru dengan Lini S dan Andung Sari yang lebih tahan terhadap hama,” kata Satrea.