Antarajabar.com - Kepolisian Daerah Jawa Barat memeriksa lima perusahaan peternakan dan pemasok sapi terkait kelangkaan dan kenaikan harga daging sapi di pasaran.
"Dit Reskrimsus Polda Jabar melaksanakan lidik terkait kelangkaan bahan pokok daging sapi, dengan didasari Undang-undang Perdagangan dan Undang-undang Pangan," kata Kepala Bagian Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono melalui telepon seluler di Bandung, Jumat.
Perusahaan yang telah diperiksa polisi yakni PT Citra Agro Bromo di Malangbong, Kabupaten Garut, dengan jumlah sapi yang dimiliki 6.878 ekor terdiri dari sapi lokal 42 ekor, sapi bakalan 4.945 ekor, sapi siap potong 1.741 ekor.
Selanjutnya CV Mitra Agro Sangkuriang di Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur dengan jumlah sapi 2.938 ekor terdiri dari sapi lokal 630 ekor, sapi bakalan 1.808 ekor, dan sapi siap potong 500 ekor.
Kemudian PT Agri Satwa Jaya Kencana di Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang dengan jumlah sapi 16.285 ekor terdiri dari sapi lokal 350 ekor, sapi bakalan 13.769 ekor, dan sapi siap potong 2.166 ekor.
PT Andini Makmur dan PT Kadila Lestari Jaya di Jalan Cijapati, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung dengan jumlah sapi yang dimiliki 10.050 ekor terdiri dari sapi lokal 953 ekor, sapi bakalan 8.562 ekor dan sapi siap potong 535 ekor.
Terakhir melakukan pemeriksaan terhadap PT Pasir Tegal di Kecamaan Cikalong Wetan, Kabupaten Cianjur dengan data sapi yang ada 11.434 ekor terdiri dari sapi lokal 326 ekor, sapi bakalan 8.802 ekor dan sapi siap potong 2.306 ekor.
Pudjo menyatakan seluruh sapi tersebut masih tersimpan di masing-masing lima perusahaan atau di peternakan.
Kepolisian masih mendalami keberadaan sapi tersebut apakah sengaja ditimbun atau tidak sehingga menyebabkan kelangkaan di pasaran. "Masih didalami semua aturan dan kenyataan di lapangan," katanya.
Rencananya, kata Pudjo, Direktorat Reskrimsus Polda Jabar akan mengundang pemiliknya berikut memeriksa dokumen terkait keberadaan sapi tersebut.
"Rencana tindak lanjut melakukan pengecekan terhadap dokumen terkait dan mengundang pemilik ke Dit Reskrimsus Polda Jabar untuk dilakukan pendalaman," kata Pudjo.
