Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, perintahkan setiap desa memiliki lumbung padi atau leuit sebagai upaya menjaga ketahanan pangan ketika terjadi penurunan produksi akibat musim kemarau panjang atau bencana alam.
Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur Jumat, mengatakan selama ini masyarakat di Jawa Barat, menjadikan lumbung padi sebagai tempat menyimpan atau menumpuk hasil panen yang sewaktu-waktu dapat dipakai ketika terjadi gagal panen dan kejadian lainnya.
Baca juga: Cianjur bangun embung di kawasan Pasar Ciranjang pada 2025
"Kami sudah perintahkan pihak desa membeli gabah atau beras petani yang disimpan dalam gudang penyimpanan atau lumbung menggunakan anggaran dana desa atau dana desa, sehingga saat keadaan darurat dapat dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga," katanya.
Ia menjelaskan dari anggaran dana desa dan dana desa terdapat sekitar Rp200 juta untuk ketahanan pangan, sehingga pihak desa dapat menggunakan dana tersebut membeli hasil panen petani dengan harga tinggi dan menjual kembali dengan harga murah.
Saat terjadi hal yang tidak diinginkan kebutuhan pangan warga dapat terpenuhi dari lumbung padi yang ada di desa dengan harga yang murah sehingga dapat menekan kenaikan harga seiring tingginya pemakaian.
"Keberadaan lumbung padi menjadi hal yang sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan masyarakat, sehingga sejumlah desa sudah ada berinisiatif membangun kembali lumbung padi yang dikelola badan usaha milik desa," katanya.
Dia berharap seluruh desa yang berjumlah 356 desa se Cianjur, dapat membangun kembali lumbung padi sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di Cianjur, sehingga saat terjadi penurunan produksi hasil pertanian dapat ditutupi dengan stok yang sudah disimpan.