Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 17,85 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.308,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,13 poin atau 0,66 persen ke posisi 919,36.
"Bursa Asia cenderung melemah, dimana pasar tampaknya mengantisipasi terjadinya perlambatan ekonomi global. Hal ini dilatarbelakangi oleh rilisnya data Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dari mancanegara, Indeks PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) pada Juli 2024 terkontraksi dari sebelumnya 48,5 menjadi 46,8, serta data pengangguran AS juga terus meningkat dimana data Initial Jobless Claims naik dari sebelumnya 235k menjadi 249k dan Continuing Jobless Claims naik dari sebelumnya 1.844.000 menjadi 1.877.000.
Di saat bersamaan, pasar juga mempertimbangkan risiko pasokan minyak mentah akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Pasar memantau dengan saksama respons Iran terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, menyusul terbunuhnya komandan tertinggi Hizbullah dalam serangan udara di Beirut.
Dari dalam negeri, data Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan telah terjadi peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang semester I 2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Pada periode Januari-Juni 2024 terdapat 32.064 tenaga kerja yang ter-PHK. Jumlah PHK tersebut naik 21,45 perse dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya sebanyak 26.400 orang, yang memberikan indikasi bagaimana efek ketidakpastian ekonomi global memberikan dampak pada pelemahan pertumbuhan perekonomian dalam negeri.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
IHSG ditutup melemah 17,85 poin atau 0,24 persen ke posisi 7.308,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,13 poin atau 0,66 persen ke posisi 919,36.
"Bursa Asia cenderung melemah, dimana pasar tampaknya mengantisipasi terjadinya perlambatan ekonomi global. Hal ini dilatarbelakangi oleh rilisnya data Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran akan meluasnya konflik di Timur Tengah," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dari mancanegara, Indeks PMI manufaktur Amerika Serikat (AS) pada Juli 2024 terkontraksi dari sebelumnya 48,5 menjadi 46,8, serta data pengangguran AS juga terus meningkat dimana data Initial Jobless Claims naik dari sebelumnya 235k menjadi 249k dan Continuing Jobless Claims naik dari sebelumnya 1.844.000 menjadi 1.877.000.
Di saat bersamaan, pasar juga mempertimbangkan risiko pasokan minyak mentah akibat meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Pasar memantau dengan saksama respons Iran terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, menyusul terbunuhnya komandan tertinggi Hizbullah dalam serangan udara di Beirut.
Dari dalam negeri, data Kementerian Ketenagakerjaan mengungkapkan telah terjadi peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang semester I 2024 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Pada periode Januari-Juni 2024 terdapat 32.064 tenaga kerja yang ter-PHK. Jumlah PHK tersebut naik 21,45 perse dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya sebanyak 26.400 orang, yang memberikan indikasi bagaimana efek ketidakpastian ekonomi global memberikan dampak pada pelemahan pertumbuhan perekonomian dalam negeri.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG akhir pekan ditutup melemah ikuti bursa kawasan Asia