Sementara itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyayangkan perilaku penumpang kereta cepat Whoosh yang tidak menjaga fasilitas di transportasi itu.
"Sangat menyedihkan, ini soal perilaku," ujar Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya dalam jumpa pers mingguan yang digelar secara hybrid di Jakarta, Senin.
Nia menilai, oknum penumpang yang memang sengaja melepas bantal dari sandaran kursi Whoosh itu merupakan perbuatan tidak terpuji. Karenanya, pihaknya menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa menjaga fasilitas umum demi kenyamanan bersama.
Sepakat dengan Nia, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno turut menyayangkan kejadian yang menyebabkan hilangnya enam buah bantal kursi kereta Whoosh.
"Sepakat banget," ujarnya.
Diketahui, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan telah mengantongi data pelaku lewat 44 CCTV di kereta, menyusul enam kejadian hilangnya bantal dari kursi kereta cepat Whoosh.
Pihak KCIC menyayangkan perilaku penumpang yang tidak menjaga fasilitas bantal pada sandaran kursi kereta kelas premium ekonomi di rangkaian kereta cepat Whoosh. Untuk itu, Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa mengimbau kepada seluruh penumpang agar tidak melepas atau mengambil bantal pada sandaran kursi kereta.
“Sampai dengan Juli 2024, sudah terjadi 6 kejadian hilangnya bantal dari kursi kereta Whoosh. Keseluruhan kasus tersebut dapat ditelusuri melalui 44 CCTV yang tersedia pada setiap rangkaian kereta,” kata Eva, di Jakarta, Sabtu (27/7).
Berdasarkan hasil penelusuran CCTV, terdapat oknum penumpang yang memang sengaja melepas bantal dari sandaran kursi. Begitu juga dari beberapa kasus sebelumnya bahwa terdapat juga oknum yang diduga yang dengan sengaja mengambil bantal tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Petugas kebersihan Whoosh kembalikan barang temuan senilai Rp50 juta