Sedangkan untuk mengatasi persoalan kemiskinan ekstrem, kata Herman, mahasiswa datang langsung ke masyarakat untuk memastikan masyarakat mendapatkan perlindungan sosial dan jaminan sosial.
"Yang miskin ekstrem dipastikan mendapatkan BPJS Kesehatan, tujuannya untuk mengurangi beban pengeluaran apabila sakit," katanya.
Cara lainnya mahasiswa juga bisa mencari masyarakat miskin untuk bisa mendapatkan akses usaha agar punya penghasilan dengan merealisasikan program pertanian, peternakan, usaha dagang yang selama ini program tersebut ada di pemerintah.
Kegiatan mahasiswa yang terjun langsung ke masyarakat itu, kata dia, harus didukung juga oleh kepala desa, camat, maupun pemerintah daerah yang siap memfasilitasi agar program pemerintah bisa sampai ke masyarakat dan juga membantu menarik program CSR.
"Camat dan Kadis tolong didampingi, satu bulan bisa memantik inspirasi," katanya.
Sementara Rektor Uniga Abdusy Syakur Amin menyatakan kegiatan KKN tersebut melibatkan 1.136 mahasiswa dari 30 program studi (prodi) selama satu bulan di delapan kecamatan yakni Kecamatan Peundeuy, Singajaya, Banjarwangi, Cikajang, Pamulihan, Malangbong, Selaawi, dan Kersamanah.
Baca juga: 1.298 mahasiswa Universitas Garut KKN bantu pembangunan daerah
Sekda Jabar: Mahasiswa KKN harus menjadi penggerak pencegahan stunting
Selasa, 30 Juli 2024 16:12 WIB