Sebelum kejadian kecelakaan laut itu, kata dia, dua wisatawan itu sudah diperingatkan untuk tidak berenang, namun akhirnya terseret ombak yang sampai saat ini Balawista dan tim SAR gabungan lainnya masih melakukan pencarian.
"Ini juga pencarian dibantu Balawista," katanya.
Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Satpolairud) Polres Garut AKP Anang Sonjaya menyatakan, pihaknya selama ini terus melakukan patroli untuk mengingatkan wisatawan agar tidak berenang di tempat terlarang, dan selalu hati-hati saat beraktivitas di pantai, meski sudah melakukan berbagai upaya, kecelakaan laut masih saja terjadi di Garut.
Ia menjelaskan, kondisi pantai di Garut memiliki kawasan yang cukup berbahaya untuk kegiatan berenang, apalagi mereka seperti wisatawan yang tidak mengetahui potensi ancaman bahaya saat berada di pantai seringkali tertarik ingin berenang.
"Ya, terlihat oleh pengunjung seperti enak untuk berenang padahal di bawah terhampar batu karang membentuk lorong, dan arus air ke tengah sangat cepat," katanya.
Sebelumnya dua remaja asal Kabupaten Bandung terseret ombak saat berenang di Pantai Karang Papak, Kamis (11/7) siang, satu korban berhasil ditemukan dua hari setelah dilaporkan hilang, Sabtu (13/7) pagi, dan satu korban lagi masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Disparbud Garut ingatkan wisatawan tidak berenang di kawasan pantai terlarang
Minggu, 14 Juli 2024 19:58 WIB