Antarajawabarat.com, 17/2 - Masyarakat di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sumedang mengeluhkan kelangkaan gas elpiji 3kg di pasaran dalam beberapa pekan terakhir.
"Karena tingginya permintaan gas elpiji menjadi langka. Padahal pasokan dari Pertamina berjalan normal." Kata Dicky Rubiana Kepala Dinas Koperasi UKM Disperindag Kabupaten Sumedang.
Dalam seminggu terakhir kelangkaan elpiji ini membuat masyarakat kelimpungan. Mereka mencari gas elpiji hingga ke desa tetangga.
Hal tersebut dialami Erna Hernawati (34) ibu rumah tangga yang tinggal di Kecamatan Cisarua ini harus mencari gas elpiji sampai ke kecamatan Cimalaka.
"Susah sekali untuk mendapatkan gas elpiji. Kalaupun ada harganya juga naik." Katanya.
Pihak Disperindag saat ini masih menyelidiki akibat kelangkaan gas elpiji tersebut. Apakah karena pengguna gas elpiji 12kg beralih ke 3kg atau sebab lainnya.
"Dari hasil pengecekan, penggunaan gas elpiji bulan ini memang semakin meningkat dan cepat habis di tingkat pengecer." Kata Dicky.
Untuk mengatasi kelangkaan serupa terjadi di kemudian hari. Pihaknya akan lebih memperketat pengawasan penggunaan gas elpiji 3kg. Harga gas elpiji semula yaitu Rp21 ribu akibat kelangkaan ini harganya naik berkisar antara Rp 21-25 rupiah per tabungnya.
Ria