Antarajawabarat.com, 23/1 - Sejumlah wilayah di Cianjur, Jawa Barat, membuat bank sampah, diantaranya di Kecamatan Bojong Picung guna menanggulangi kebiasaan buruk warga membuang sampah sembarangan.
Wakil Bupati Cianjur, Suranto, Kamis, meninjau lokasi pengelolaan bank sampah di Desa Hegarmanah, Kecamatan Bojong Picung, sekaligus meresmikan bank sampah tersebut.
"Dengan adanya Bank Sampah ini diharapkan kebiasaan buruk sebagian warga Cianjur yang suka membuang sampah sembarangan dapat diminimalisir, selain itu dengan menyetorkan sampah, baik itu sampah organik maupun sampah non organik ke pengelola bank sampah akan memberikan manfaat bagi warga," kata Suranto.
Dia menjelaskan, setiap sampah yang disetorkan akan ditukar dengan nilai rupiah yang besarannya disesuaikan dengan banyaknya sampah yang layak jual, uang tersebut bisa diambil langsung atau disimpan pada pengelola bank sampah untuk kebutuhan jangka menengah maupun jangka panjang.
"Kegiatan positif pengelola bank sampah ini sangat membantu, dimana sedikit demi sedikit warga akan terbiasa mengelola sampah yang setiap hari mereka buang dan memiliki simpanan berupa tabungan yang dikelola oleh pengelola bank sampah untuk kebutuhan jangka menengah¿ katanya.
Sementara itu, Indra Malik ketua pengelola bank sampah mengatakan, atas dasar rasa peduli terhadap lingkungan, pihaknya bersama warga berpikir keras untuk memecahkan masalah sampah di desa tersebut untuk merubah kebiasaan buruk warga membuang sampah sembarangan.
"Melalui program bank sampah inilah kami berharap kebiasaan buruk itu bisa dihilangkan walupun membutuhkan usaha keras kami terus berjuang, alhasil dengan sosialisasi dan kebersamaan niat itu dapat berjalan," katanya.
Dia menjelaskan, ada yang menarik dalam program bank sampah di wilayah tersebut, dimana ada tiga jenis tabungan untuk menarik minat warga seperti tabungan pendidikan, tabungan kolektif dan tabungan hari raya.
"Untuk tabungan pendidikan akan diberikan setiap enam bulan sekali, tabungan kolektif untuk jangka waktu satu pekan dan tabungan hari raya untuk jangka waktu satu tahun," katanya.
Sehingga tambah dia, warga akan mendapatkan dua keuntungan, sampah yang mereka setorkan dapat ditukar dengan uang atau menyimpan uang dari hasil penyetoran sampah untuk kebutuhan sehari-hari.
"Kami rasa hal tersebut akan mendidik warga untuk menabung meskipun dengan nominal sedikit tapi lama kelamaan bisa menguntungkan, bahkan sampai sejauh ini ada masyarakat yang memiliki deposito tabungan mencapai 500 ribu rupiah, ini buktikan warga cukup antusias terhadap program bank sampah ini," katanya.***1***(KR,FKR)
Fikri