Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan penerapan rekayasa lalu lintas sistem contraflow masih dibutuhkan meskipun pihaknya tetap akan melakukan evaluasi atas sistem tersebut setelah terjadi kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 12 orang di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Senin.
"Kami rapatkan tadi, sehingga titik-titik contraflow yang akan kami tempatkan yang kira-kira sesuai. Namun, di satu sisi memang contraflow tetap dibutuhkan," ujar Sigit saat meninjau arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1445H/2024 di KM 70 Gerbang Tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Senin.
"Kami rapatkan tadi, sehingga titik-titik contraflow yang akan kami tempatkan yang kira-kira sesuai. Namun, di satu sisi memang contraflow tetap dibutuhkan," ujar Sigit saat meninjau arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1445H/2024 di KM 70 Gerbang Tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Senin.
Di sisi lain, kata dia, tidak hanya evaluasi yang diperlukan untuk mencegah hal serupa terjadi lagi. Adalah kesadaran masyarakat saat mengemudi untuk memperhatikan kondisi diri.
"Oleh karena itu tentunya kita menyarankan terhadap masyarakat yang capek dan ingin istirahat nanti tolong diatur," katanya.
Jenderal polisi bintang empat itu menjelaskan, pada saat diberlakukan contraflow ada pengaturan untuk kendaraan yang hendak masuk jaur, maupun yang ke rest area.
Apabila saat pemberlakuan contraflow, rest area yang dilintasi penuh, pengemudi dapat diarahkan untuk keluar ke jalur arteri mencari tempat beristirahat.
"Di jalur arteri mungkin untuk istirahat jauh lebih bisa, lebih lama karena memang kalau rest area penuh maka tentunya mau tidak mau diberikan himbauan atau peringatan untuk keluar," kata Sigit.
Kapolri menekankan pengaturan contraflow tetap akan dievaluasi sehingga ada titik yang kemudian itu nanti diubah menjadi one way. Namun di titik lain akan diubah menjadi contraflow berdasarkan kebutuhan di lapangan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapolri sebut penerapan contraflow masih dibutuhkan