Bekasi (ANTARA) - Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi R Gani Muhamad mengatakan Program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) untuk bantuan pangan penanganan stunting yang bergulir sejak 2023 berkontribusi pada penurunan prevalensi stunting di wilayah setempat.
"Apresiasi setingginya dari Pemkot Bekasi kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas), ID Food, dan Pemprov Jawa Barat, yang telah meluncurkan bantuan pangan untuk keluarga berisiko stunting," katanya saat menyampaikan testimoni bantuan pangan tahap II bagi keluarga rawan stunting di Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jumat.
Ia mengatakan prevalensi stunting di wilayah setempat pada 2023 berada di kisaran 2,99 persen atau turun sebesar 0,5 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 3,4 persen.
Capaian itu, kata dia, merupakan bentuk komitmen Pemkot Bekasi beserta sejumlah pihak terkait dalam mewujudkan arah kebijakan nasional dan mencapai Indonesia Emas 2045.
"Kami ingin generasi muda di Kota Bekasi jadi generasi muda yang sehat untuk berkompetisi. Oleh karena itu kami berusaha menekan terjadinya stunting di Kota Bekasi," katanya.
Gani juga mengatakan prevalensi stunting di tahun ini akan terus ditekan melalui sinergi yang melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dunia usaha di Kota Bekasi.
"Saya berharap dengan kegiatan yang diluncurkan Bapanas sebagai kontribusi yang sangat besar dan strategi dalam rangka menurunkan angka stunting di seluruh Indonesia, khususnya di Kota Bekasi," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bantuan pangan berkontribusi tekan prevalensi stunting di Kota Bekasi