Kota Bandung (ANTARA) - Pemerintah Kota Bandung memprioritaskan penanganan di lima titik rawan banjir di kota itu berupa pekerjaan pengerukan sedimentasi sungai, membangun kolam retensi hingga sumur resapan di sejumlah ruas jalan utama.
“Yang parah itu sebetulnya lima titik, ada di Gedebage, kemudian ada di Pasirkoja, Leuwipanjang, Cibaduyut, dan Margahayu. Lima titik ini jadi prioritas kami untuk diatasi,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono di Bandung, Selasa.
Baca juga: Penjabat Gubernur Jabar yakin banjir Bandung Raya berkurang sampai 81 persen
Menurut dia, jumlah titik rawan banjir di Kota Bandung terus berkurang setiap tahunnya dan saat ini hanya tersisa 12 titik rawan banjir.
“Kalau lihat dari data dua tahun yang lalu, banjir kita lebih kurang ada di 25 titik, sekarang tinggal 12 titik,” katanya.
Bambang mengatakan pemerintah kota terus melakukan berbagai upaya untuk menuntaskan kerawanan di titik-titik banjir tersebut, salah satunya melalui program Mapag Hujan.
Ia menjelaskan bahwa program Mapag Hujan dilakukan sebagai upaya membersihkan saluran air dan titik-titik yang menjadi potensi titik banjir saat musim hujan tiba.
“Yang lagi kita lakukan secara masif di 23 anak sungai di Kota Bandung itu kita melakukan pembersihan sampah dari sedimentasi sungai,” kata dia.