Berkembangnya industri perfilman Indonesia mendorong para sineas untuk berlomba mengikutsertakan filmnya ke dalam ajang festival dan menggaungkan keindahan Indonesia melalui film yang diangkatnya.
Berikut rangkuman film Indonesia yang berhasil berjaya di penghargaan film festival internasional.
1. Jiwa Jagad Jawi
Film “Jiwa Jagad Jawi” meraih Gold Award pada International Tourism Film Festival Africa 2023 (ITFFA). Film “Jiwa Jagad Jawi”, yang diproduksi oleh Wonderful Indonesia dan disutradarai oleh Ivan Handoyo, berhasil meraih penghargaan Gold Award kategori Tujuan Wisata - Regional, Internasional. Film itu menceritakan tahapan kehidupan yang tergambar pada relief Candi Borobudur sebagai kitab universal kehidupan manusia.
2. Sri Asih
Film pahlawan super dari Indonesia “Sri Asih” berhasil meraih penghargaan Next Wave Features di festival film Fantastic Fest 2023 yang berlangsung pada 21-28 September di Austin, Texas, Amerika Serikat.
Film “Sri Asih” merupakan bagian dari Jagat Sinema Bumilangit (Bumilangit Cinematic Universe/BCU) dan menjadi pembuka alur bagi film-film BCU. Film “Sri Asih” berkisah tentang Alana, seorang anak yatim piatu yang diadopsi dan mulai membangun kariernya sebagai petarung profesional MMA. Kehebatan Alana menarik perhatian Mateo Adinegara, putra tunggal dari seorang pebisnis kaya yang tertantang untuk melawan Alana yang tidak pernah kalah. Namun, ketika dikalahakan Alana, Mateo menjadi emosi dan langsung menyerang klub Alana.
3. Otentik itu Perlu Waktu
Pada bulan Maret 2023, Indonesia mengirimkan dua film terbaiknya ke dalam Festival Film Pariwisata Dunia Jepang (JWTFF) di Kuil Shinto Izukande Shrine, Danau Biwa, Jepang. Indonesia melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengirimkan dua film pariwisata untuk berkompetisi pada JWTFF yaitu "Jiwa Jagad Jawi" dan "Otentik itu Perlu Waktu".
Untuk film "Otentik itu Perlu Waktu" meraih Silver Prize untuk Tourism Products, sementara "Jiwa Jagad Jawi" lagi-lagi meraih penghargaan yaitu Gold Prize Tourism Destination Country dan Asian Competition serta penghargaan tertinggi International Grand Prix.
Film "Otentik itu Perku Waktu" menceritakan bagaimana proses pengerjaan produk lokal dan bagaimana pengaruhnya terhadap kualitas produk itu sendiri, seiring dengan banyaknya disrupsi dari produk-produk impor yang berkembang pesat, seperti fast food, fast fashion, yang tidak memiliki kekhasannya dan cepat berubah.
4. Three Faces in The Land of Sharia
Film dokumenter berjudul Three Faces in The Land of Sharia karya Jurnalis Kompas TV asal Aceh Davi Abdullah yang berhasil masuk nominasi Cannes World Film Festival edisi Januari 2023.
Film dokumenter berjudul Three Faces in The Land of Sharia tersebut masuk dalam nominasi kategori film hak asasi manusia terbaik pada Cannes World Film Festival edisi Januari 2023.
5. Basri & Salma in a Never-Ending Comedy
Film pendek karya sineas Makassar bertajuk “Basri & Salma in a Never-Ending Comedy” menjadi film Indonesia pertama yang berkompetisi pada ajang bergengsi film internasional tahunan yang diselenggarakan di Cannes, Prancis Festival Film Cannes 2023 , yang diselenggarakan pada bulan Mei 2023, sekaligus menjadi satu-satunya perwakilan dari Asia.
Film besutan sutradara Khozy Rizal dan produser John Badalu yang berasal dari Makassar itu menjadi salah satu dari sebelas film yang akan memperebutkan penghargaan Short Film Palme d'Or.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Film Indonesia yang berjaya di penghargaan film internasional