Jakarta (ANTARA) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama menyebut Program Cyber Islamic University yang digulirkan sejak 2021 dibanjiri peminat, sehingga Kemenag akan totalitas mengoperasionalkan program tersebut.
"Program prioritas Kementerian Agama, Cyber Islamic University mendulang respon sangat besar dari masyarakat," ujar Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag M. Ali Ramdhani dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Program berkonsep pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini merupakan salah satu dari tujuh program prioritas yang ditetapkan Kemenag. Dalam program ini, IAIN Syekh Nurjati Cirebon ditunjuk sebagai kampus siber.
Dhani mengatakan akan ada penambahan prodi baru untuk program pembelajaran jarak jauh (PJJ), yakni S2 dan S1 Pendidikan Agama Islam (PAI), S1 Pendidikan Bahasa Arab (PBA), S1 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), S1 Aqidah Filsafat Islam (AFI).
Selain itu, ada penambahan untuk prodi S1 Hukum Keluarga Islam (HKI), S1 Tadris Ilmu pengetahuan Sosial (T. IPS), S1 PIAUD (Pendidikan Islam Anak Usia Dini), dan S1 Sejarah dan Peradaban Islam (SPI) pada 2024 mendatang.
"Dukungan sarana dan prasarana kampus siber ini semuanya sudah terpenuhi 100 persen. Sehingga Tahun Akademik 2024/2025 pembelajaran jarak jauh tidak hanya untuk Prodi PAI saja, tapi program sarjana dan magister juga sudah dapat kita selenggarakan," kata dia.
Menurutnya, selama tiga tahun terakhir, Program Cyber Islamic University telah diikuti sebanyak 3.339 mahasiswa. Mereka berasal dari 36 provinsi di seluruh penjuru Indonesia.
Sementara itu, Ketua Jurusan PJJ PAI IAIN Syekh Nurjati Moh Ali mengatakan kuliah siber ini dilakukan melalui dua metode.