Antarajawabarat.com, 5/4 - Kepala Polda Jabar Irjen Pol M Iriawan meninjau lokasi Kereta Api Malabar jurusan Bandung-Solo yang terguling ke jurang di jalur rel Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, Sabtu.
Kapolda bersama rombongannya meninjau langsung kondisi rel yang terputus dan dua gerbong Kereta Api yang terjungkal keluar dari rel serta lokomotif yang masuk jurang sedalam 10 meter.
Kapolda menilai peristiwa tersebut akibat bencana alam tanah longsor menyebabkan rel Kereta Api terputus karena tergerus longsor.
"Ini disebabkan bencana tanah longsor," kata dia.
Ia menuturkan sebelum kejadian Kereta Api terguling, Jumat sekitar pukul 18.00 WiB, petugas dari PT KA sempat melakukan pemeriksaan jalur rel yang akan dilintas Kereta Api Malabar dari arah Bandung menuju Tasikmalaya.
Namun, ia menduga setelah diperiksa petugas itu terjadi longsor kemudian datang Kereta Api dan menabrak jalur rel yang terputus longsor itu.
"Didepan sudah ada yang mengecek, setelah lewat petugas lalu datang Kereta Api Malabar masuk jurang," katanya.
Sementara itu, Kapolda akan menyiagakan terus personel polisi untuk pengamanan dan membantu proses evakuasi gerbong dan perbaikan jalur.
Dikatakan Kapolda, informasi dari PT KA satu atau dua hari proses evakuasi dan jalur rel sudah selesai.
"Satu dua hari akan bisa dilalui, dibereskan," kata Kapolda.
Proses evakuasi hingga tengah siang masih berlangsung, rencananya akan dibangun tubuh rel sepanjang 25 meter yang ditargetkan selesai dibangun dan dapat dilintasi Minggu (6/4).
Proses evakuasi tersebut menjadi tontonan warga yang berkerumun di pinggiran rel.
Polisi dan TNI dikerahkan ke lokasi untuk membantu evakuasi dan mengamankan lokasi dan masyarakat yang datang memadati pinggiran rel.
Sebelumnya Kereta Api Malabar melaju dari arah Bandung menuju Tasikmalaya terguling karena menabrak rel yang amblas tergerus longsor.