Kota Bandung (ANTARA) - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam dengan nama Hasan dan Husein, berusia 13 bulan asal Subang, namun salah satu bayi yaitu Hasan meninggal dunia akibat tidak mampu melewati masa kritis usai operasi.
“Setelah tindakan pemisahan memang terdapat kondisi yang belum stabil, kemudian masa kritis itu sudah kami sadari, akan kemungkinan risiko bahkan paling berat sekali pun,” kata Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RS Hasan Sadikin, dr Dikky Drajat, di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Baca juga: RSUD Subang rujuk bayi tanpa tempurung kepala ke RSHS Bandung
Ia menjelaskan setelah melewati operasi pemisahan, kedua bayi tersebut akan mengalami fase kritis selama dua hari dan tim dokter sudah mengetahui kemungkinan terburuk apabila melakukan tindakan pemisahan.
Dikky menuturkan pada hari Selasa (24/7) akhirnya bayi Hasan meninggal dunia karena tidak mampu melewati masa kritisnya.
“Pasien harus mempunyai kemampuan adaptasi di lingkungan baru. Setelah operasi masa kritis harus dilewati, ternyata pada satu pasien kembar siam (Hasan) mengalami sesuatu hal risiko yang kita duga,” katanya.
Sementara itu untuk bayi Husein, kata dia, telah mengalami kemajuan, namun masih dalam kondisi yang kritis.
“Masa kritis belum terlewati, progres melewati kemajuan. Pasien bangun dengan mata terbuka, kita ajak respon dan mudah-mudahan dalam waktu dekat akan membaik,” katanya.
Ia mengatakan operasi pemisahan itu berlangsung selama tujuh jam dan melibatkan sebanyak 90 anggota tim pemisahan dan 30 diantaranya merupakan dokter. Adapun, tubuh bayi kembar siam yang berdempetan itu yakni di bagian dada dan perut.
“Hasan dan Husein bayi kembar siam kami yang ke-27 dan pasien ke-13 yang telah mengalami tindakan operasi,” kata Dikky.