Platform tersebut secara khusus mengingatkan pengguna bahwa, meskipun video tersebut tidak melanggar standar komunitas, video tersebut mungkin saja tidak sesuai untuk semua penonton.
TikTok menangguhkan beberapa akun warga Palestina dan membatasi atau melarang video-video yang menunjukkan solidaritas dan dukungan terhadap Palestina.
Messenger, yang dimiliki oleh Meta, melarang para penggunanya untuk mengirimkan tautan situs web resmi dan tautan saluran Telegram gerakan Hamas, serta tautan situs web resmi dan tautan saluran Telegram Brigade Izz ad-Din al-Qassam.
Ratusan profil palsu di berbagai platform terdeteksi menyerang warga Palestina, menghasut kekerasan terhadap mereka, dan menyebarkan berita palsu. Platform belum menghapus akun-akun ini, kata NGO tersebut.
Sada Social mengatakan bahwa tindakan itu merupakan upaya untuk menghalangi akses terhadap kebenaran dan berkontribusi pada penyebaran rumor dan berita palsu, terutama pada situasi krisis seperti sekarang.
Mereka mengizinkan Israel untuk menceritakan peristiwa-peristiwa dari sudut pandangnya, tetapi membatasi suara warga Palestina.
Perusahaan-perusahaan media sosial telah menerapkan pembatasan yang lebih ketat terhadap konten berbahasa Arab, tetapi tidak menerapkan pembatasan serupa terhadap konten berbahasa Ibrani, katanya.
“Sensor dan pembatasan konten di internet sama bahayanya dengan aktivitas fisik militer. Tanpa akuntabilitas atau tanggung jawab, penyaringan konten menambah agresi dan kejahatan nyata terhadap warga,” kata Sada Social.
Sebagai akibat dari meluasnya hasutan untuk membunuh warga Palestina di platform media sosial, Sada Social merekomendasikan agar setiap unggahan yang bersifat menghasut segera dilaporkan agar dihapus.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Perusahaan media sosial hapus konten tentang Palestina, kata NGO
Perusahaan medsos hapus konten tentang narasi Palestina, kata NGO
Jumat, 13 Oktober 2023 10:58 WIB