Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina (Persero) mencatat hingga September 2023, program bahan bakar minyak (BBM) satu harga meluas hingga di 472 lokasi.
"Pertamina akan terus mendukung upaya pemerintah untuk menyalurkan BBM bagi masyarakat di daerah 3T agar dapat membeli BBM, khususnya BBM bersubsidi dengan harga yang sama dengan wilayah lainnya yang telah tersedia SPBU," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Pertamina menargetkan hingga akhir 2024, program tersebut diharapkan dapat mencapai 573 lokasi.
Selain menyalurkan BBM jenis bahan bakar minyak tertentu (JBT) dan jenis bahan bakar minyak khusus penugasan (JBKP), ia mengatakan lembaga penyalur juga dapat menjual produk BBM berkualitas lainnya seperti Pertamax, Dex Series, dan elpiji non-subsidi seperti Bright Gas dan elpiji 12 kg.
Saat ini, lanjut dia, Pertamina melalui Subholding Commercial & Trading mengembangkan program BBM satu harga dengan dua cara, yakni percepatan pembangunan BBM satu harga melalui bantuan perangkat percepatan dan meningkatkan kehandalan sarana dan fasilitas SPBU, dalam bentuk SPBU mini dan Pertamina Shop (Pertashop).
Presiden Joko Widodo telah membangun lembaga penyalur BBM di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T) dengan memberlakukan harga BBM yang sama di seluruh wilayah Indonesia.
Melalui kebijakan yang dikenal dengan program BBM satu harga, pemerintah melalui Kementerian BUMN mendorong perwujudan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia terutama dalam aspek ketersediaan energi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pertamina catat program BBM satu harga meluas hingga 472 lokasi