Bacawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tersebut mengatakan ada kesalahpahaman terkait pernyataan Syaiful Huda.
"Oh iya itu disalahpahami ya, subsidi transportasi tidak boleh dihentikan terutama akses kepada pekerjaan," kata Cak Imin kepada para wartawan setelah menghadiri acara "Halaqoh para ajengan dan habaib di Soreang, Bandung, Jumat.
Subsidi tersebut, lanjutnya, diperuntukkan kepada rakyat yang bekerja di level bawah dan tidak mendapatkan transportasi publik memadai.
"Rakyat yang bekerja di level paling bawah, tidak bisa keluar rumah dan tidak mendapatkan transportasi publik yang memadai bisa menggunakan motor dengan subsidi BBM khusus jadi bukan 0 rupiah ndak mungkin," ujarnya.
Sebelumnya, sebuah video dari Wasekjen PKB Syaiful Huda viral di media sosial.
"Kami mendapat informasi jika Cak Imin memang diminta DKM Masjid Al Fathu untuk memberikan khutbah Jumat. Hari ini Cak Imin kebetulan memang dijadwalkan untuk menghadiri kegiatan Halaqoh Ajengandan Habaib di Bandung," ujar Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Huda mengatakan permintaan khutbah Jumat bagi Cak Imin bukan sesuatu yang luar biasa. Menurutnya Cak Imin biasa memberikan khutbah Jumat di berbagai masjid di sela-sela kesibukannya yang luar biasa.
"Jadi kalau memberikan khutbah Jumat memang sudah menjadi kebiasaan Gus Imin bila memang ada waktu luang," ujarnya.
Ketua Umum PKB itu, kata Huda memang telah terbiasa bergelut dengan berbagai kegiatan keagamaan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Cak Imin tanggapi soal janji BBM gratis bila menang di 2024