Bogor (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengajak Senat Akademik Institut Pertanian Bogor (ITB) untuk menyongsong era disrupsi teknologi dengan menghadirkan beragam solusi yang dapat membangkitkan semangat optimisme Indonesia.
"Banyak orang bilang, saya ini kalau cerita soal potensi tantangan-tantangan ke depan, soal krisis, baik krisis energi, krisis pangan, krisis ekonomi, soal disrupsi teknologi, banyak yang bilang Presiden itu nakut-nakutin saja," kata Jokowi saat menyampaikan orasi dalam Sidang Terbuka IPB dalam rangka Dies Natalis Ke-60 di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Ia mengatakan era disrupsi teknologi yang membawa begitu cepat perubahan menjadi keniscayaan yang harus dihadapi bangsa Indonesia.
Termasuk, kata Jokowi, kehadiran kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dikhawatirkan sejumlah kalangan mengambil alih urusan tenaga kerja lewat kehadiran mesin-mesin cerdas.
"Jadi sekali lagi, kita tidak perlu khawatir dan kita tidak perlu takut. Kita songsong disrupsi teknologi dengan tadi yang sudah disampaikan oleh Prof. Arif Satria (Rektor IPB) tadi secara gamblang dan menumbuhkan optimisme kita, bahwa kita mampu, kita bisa," katanya.
Presiden Jokowi juga mengajak seluruh pihak untuk tidak perlu takut dan khawatir terhadap disrupsi teknologi yang kini terjadi, selama diiringi dengan berbagai solusi.
"Jadi tidak perlu takut dan tidak perlu khawatir. Kalau saya lebih senang, lebih suka, kita tahu tantangan ke depan, kita paham sulitnya apa yang akan kita hadapi ke depan. Oleh sebab itu, kita lakukan ini, solusinya begini," katanya.
Dalam agenda yang sama, Rektor IPB Prof. Arif Satria mengatakan IPB University telah bertransformasi agar semakin adaptif terhadap perubahan yang terjadi dalam perjalanan 60 tahun terakhir.
"Ke depan, IPB memiliki cita-cita besar untuk memberikan impact bagi kemajuan bangsa dan kehidupan umat manusia di dunia," katanya.
Untuk menggapai keinginan itu, kata Arif, IPB telah menetapkan lima agenda besar, yakni memimpin inovasi pangan dan transformasi ekonomi Indonesia melalui industrialisasi agro maritim 4.0, meningkatkan peran trendsetter dari nasional leader menjadi global solf leader di bidang agro maritim yang inklusif dan berkelanjutan.Berikutnya, IPB ingin memimpin higher education global softnetwork bertransformasi dari resource-based ke inclusive innovation-based sustainable development, menyiapkan innopreneur sociopreneur muda penggerak transformasi pedesaan sebagai pusat pertumbuhan,
Terakhir, match making system pendidikan tinggi dengan industri agro maritim dan komunitas kreatif.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang berkembang cepat di era disrupsi teknologi bukanlah hal yang perlu ditakutkan untuk dihadapi.
"Ini saya minta sekali lagi, jangan alergi dengan teknologi. Jangan hindari perubahan teknologi, jangan takut dengan mesin cerdas, dengan AI," kata Presiden saat menyampaikan orasi di Sidang Terbuka IPB University dalam rangka Dies Natalis ke-60 di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Presiden mengatakan topik seputar perkembangan AI turut diangkat dalam sejumlah rangkaian kegiatan pertemuan para pemimpin negara sejumlah organisasi internasional, seperti Grup Tujuh (G7), Grup 20 (G20), hingga KTT Ke-43 ASEAN di Jakarta.
"Semuanya berbicara mengenai AI, takut sekali semua negara mengenai AI. Regulasinya belum ada, aturan mainnya belum ada, AI-nya terus lari berubah-ubah terus, semua dibicarakan," katanya.
Menyikapi itu, Presiden meminta bangsa Indonesia untuk mempersiapkan langkah antisipasi menghadapi kehadiran AI, termasuk kepada jajaran Senat Akademik IPB sebagai lembaga pendidikan untuk melahirkan insan unggul, kompeten, berkarakter dan berakhlak baik.
Jokowi optimistis bahwa teknologi tak akan bisa mengalahkan manusia yang dilengkapi dengan hati dan rasa.
"Teknologi tak akan bisa mengalahkan manusia karena mesin itu hanya punya chip, mesin hanya punya chip, tapi manusia punya hati, punya rasa, mesin tidak punya. Saya percaya bahwa ciptaan Allah subhanahu wa ta' ala (SWT) akan selalu lebih unggul dan lebih mulia," demikian Joko Widodo.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden: Songsong era disrupsi teknologi dengan optimisme