Sepakat dengan Menkominfo, Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Andi Vivid Agustiadi Bachtiar, Rabu (30/8) menyebut telah terjadi darurat judi online di Tanah Air, meskipun tiap-tiap kementerian punya prespektif masing-masing.
Menurut jenderal bintang satu itu, bahaya kecanduan judi online hampir menyamai kecanduan narkoba. Juga berdampak pada gangguan kejiwaan, seperti stres, depresi, cemas dan bisa melakukan tindak pidana kriminal lainnya.
Untuk itu Polri serius mendukung Menkoinfo untuk bersama-sama memberantas judi online dengan melakukan penegakan hukum. Sejak 2022, Bareskrim Polri dan polda jajaran mengungkap 610 kasus judi online, dan di tahun 2023 yang masih berjalan telah diungkap 75 kasus.
Untuk para tersangka judi online yang sudah ditangkap baik oleh Bareskrim Polri dan Polda jajaran, pada tahun 2022 sebanyak 760 orang dengan masing-masing perannya. Sedangkan di tahun 2023 ada 106 tersangka ditangkap.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto mengungkapkan dari penyidikan terhadap dua orang Youtuber yang ditangkap di salah satu rumah di Perumahan Cibeureum Permai 1, Kota Sukabumi, Jabar, karena mempromosikan judi daring atau online yang dikendalikan oleh bandar judi di luar negeri."Kepada penyidik kedua Youtuber yang ditetapkan menjadi tersangka yakni FU (32), warga Brebes, Jateng dan S (18), warga Warnasari, Kabupaten Sukabumi ini mengaku dikendalikan oleh bandar judi online yang berada di Thailand." kata AKP Yanto kepada wartawan di Sukabumi, Selasa.
Menurut Yanto, tersangka mengaku belum pernah bertemu atau bertatap muka langsung dengan bandar judi online tersebut. Namun dari keterangan mereka bandar judi online itu merupakan WNI yang tinggal di Thailand.
Pada kasus ini S yang merupakan seorang perempuan bertugas untuk melakukan siaran langsung di saluran Youtube miliknya yakni "KokoSlotGacor", dimana tersangka mendapatkan upah Rp500 ribu setiap tiga jam sekali selama live streaming.
Sementara untuk FU bertugas menyediakan berbagai peralatan untuk membuat siaran langsung di Youtube. Adapun situs judi online yang dipromosikan tersangka adalah "Pendekar 138".
"Mereka mengaku baru dua minggu mempromosikan situs judi online itu atas permintaan seorang WNI yang diduga bandar judi online di Thailand. Tersangka berkomunikasi dengan bandar itu hanya melalui media sosial dan belum pernah bertemu," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapolri tegaskan tak ragu berantas judi daring