Kelompok Muslim berkumpul di lokasi dimana demo di Rotterdam akan berlangsung dan mengadakan demonstrasi tandingan karena demonstrasi PEGIDA tidak dilarang meskipun ada pengumuman bahwa anggota kelompok tersebut akan membakar Al-Quran.
Wagensveld, yang dibebaskan hari itu juga setelah ditahan, ingin melanjutkan aksi serupa di Den Haag pada hari berikutnya namun polisi menahan dirinya dengan alasan tidak mematuhi aturan demokrasi.
Pada 18 Agustus, Wagensveld merobek Quran di depan kedutaan Turki di Den Haag.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Umat Islam Belanda gelar aksi protes penodaan Quran di Eropa