Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mempercepat pembangunan wisma atlet sebagai persiapan menjadi tuan rumah Pekan olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat (Jabar) 2026.
Pemkot Bogor perlu memastikan status lahan di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal ke Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan alokasi anggaran pembangunan wisma atlet itu.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Abdul Rachim, di Kota Bogor, Senin, mengatakan Pemprov Jabar sebelumnya telah berkomitmen untuk membantu alokasi anggaran pembangunan wisma atlet sebesar Rp100 miliar, namun untuk merealisasikannya perlu segera memberi bukti status lahan.
Status lahan menjadi kendala realisasi pengalokasian bantuan anggaran pembangunan wisma atlet tersebut.
Dedie meminta BKAD dan Dinas PUPR bisa memprioritaskan untuk menyelesaikan status lahan tersebut pada pekan ini, agar dapat segera diserahkan kepada Pemprov Jabar.
Dedie menjelaskan, simultan dengan perencanaan pembahasan anggaran, yakni kebutuhan terkait akses lahan yang akan dibangun.
Menurut dia, hal itu karena sudah tidak ada waktu lagi dan hanya ada waktu di tahun ini, untuk memastikan akses jalan dari sekitar kedai tahu Yun-yi sampai wisma atlet bisa dibuka para 2023.
"Jadi tidak bisa tawar-menawar lagi, karena itu jadi dua syarat alokasi dana dari pemprov ke Pemkot Bogor dalam rangka dukungan tuan rumah Porprov Jabar 2026," kata dia lagi.Menurut Dedie, kalau alokasi anggaran dan lahan tidak selesai dan disiapkan akses di tahun ini, Kota Bogor bahkan tidak akan memiliki lapangan tembak, kolam renang aquatik, termasuk indoor stadion yang representatif.
Pemkot Bogor bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bogor telah melaksanakan rapat koordinasi pembahasan kesiapan Kota Bogor sebagai Tuan Rumah Porprov XV Jabar 2026 di Paseban Narayana, Balai Kota Bogor, Senin (7/8).
Ketua KONI Kota Bogor Benninu Argoebie menjelaskan persiapan terkait infrastruktur menjadi pembahasan utama, mengingat Kota Bogor menjadi tuan rumah tunggal pada perhelatan bergengsi ini.
Benninu mengatakan, sebelumnya ada ketetapan dari KONI Jabar jika tuan rumah porprov harus di tiga tempat. Namun, Kota Bogor ditunjuk langsung Gubernur Jabar sebagai tuan rumah tunggal. Sebagai tuan rumah tunggal Kota Bogor tetap bisa meminta bantuan dari daerah lainnya yang sifatnya hanya sebagai daerah pendamping.