"Kendalanya memang tidak ada perubahan dari posisi awal, memang airnya yang menjadi kendala, debit airnya tinggi," katanya.
Ia mengatakan telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Banyumas untuk memantau perkembangan upaya dalam menyelamatkan penambang yang terjebak sejak Selasa (25/7) malam. "Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Banyumas. Ini kaitannya dengan warga kami," ujarnya.
Delapan penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas sejak Selasa (25/7) pukul 23.00 WIB, karena air tiba-tiba datang menggenangi area pertambangan.
Delapan penambang yang terjebak itu, yakni Cecep Suriyana (29), Rama Abd Rohman (38), Ajat (29), Mad Kholis (32), Marmumin (32), Muhidin (44), Jumadi (33), dan Mulyadi (40), yang seluruhnya berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Sementara itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menerjunkan satu regu Basarnas Special Group (BSG) untuk membantu upaya evakuasi terhadap delapan penambang emas yang terjebak di dalam sumur tambang Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.