Cirebon (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mendata produksi padi di daerah itu pada semester pertama tahun 2023 mencapai 274.231 ton gabah kering giling (GKG) dari luas panen 46 ribu hektare.
"Produksi padi di Kabupaten Cirebon dari awal Januari sampai Juni 2023 mencapai 274.231 ton GKG," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon Alex Suheriyawan di Cirebon, Jumat.
Menurutnya luas lahan persawahan yang telah dipanen pada semester pertama tahun 2023 di Kabupaten Cirebon mencapai 46.323 hektare tersebar di 40 kecamatan baik di lahan sawah maupun lahan darat.
Ia menjelaskan dari luasan tersebut produksi padi di Kabupaten Cirebon mencapai 274.231 ton GKG, namun data tersebut juga masih terus berubah, mengingat ada beberapa sawah atau daerah dalam masa panen.
"Data masih berjalan dan berubah apabila sudah ada tambahan panen. Jadi produksi cukup baik," tuturnya.
Alex mengatakan untuk produksi padi per hektare bisa menghasilkan kurang lebih 6,5 ton, dan indeks pertanaman (IP) rerata 1,9 per tahun atau hampir dua kali panen.
Ia menambahkan adanya prediksi Badan Metrologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adanya El-Nino, maka distan juga melakukan pemetaan daerah rawan kekeringan. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada para petani agar bisa mewaspadai ketika El-Nino melanda.
Daerah rawan kekeringan di Kabupaten Cirebon terjadi di wilayah Cirebon bagian utara dan juga timur, mengingat dua daerah tersebut jauh dari sumber air atau waduk, sehingga rerata hanya bisa melakukan dua kali tanam.
Sementara, untuk Cirebon bagian barat saat ini untuk pengairan cukup baik, karena sudah disuplai air baku dari Waduk Jatigede, sedangkan bagian selatan terdapat sumber mata air yang cukup besar.
"Kami tetap mewaspadai adanya ancaman kekeringan yang diakibatkan oleh El-Nino, sehingga dilakukan pendataan sumber air baku untuk persawahan di Kabupaten Cirebon, baik itu dari embung, waduk, sumur bor maupun lainnya," katanya.