“Itu satu contoh tidak sinkronnya rencana pembangunan daerah, ke depan kita tidak bisa mengulang itu, jadi harus bareng dalam hal mencapai target nasional. Namanya saja sasaran pembangunan nasional artinya berlaku di seluruh bidang,” ujarnya.
Dia mencontohkan saat puncak pandemi COVID-19 pada dua tahun terakhir, pemerintah pusat dan daerah bekerja sama secara erat dan sinkron untuk menurunkan tingkat kasus COVID-19, seperti dengan upaya vaksinasi. Upaya sinergi itu harus bisa diadaptasi pada program-program lainnya seperti imunisasi dasar lengkap.
“Kenapa pada waktu kita vaksinasi untuk pandemi bisa gotong royong, lah untuk imunisasi dasar lengkap, begitu penting buat kita generasi muda ke depan dan kalau balita bisa mendapatkan imunisasi lengkap dengan baik, peluang tidak terkena stunting itu jauh lebih rendah,” ujarnya.
Begitu pula dengan program-program untuk mencapai sasaran nasional yang lain seperti ketahanan pangan dan juga pembangunan jalan. Misalnya, dalam soal pembiayaan untuk perbaikan jalan di daerah yang akan dibantu pemerintah pusat melalui APBN.
“Ketika mereka (pemerintah daerah) tidak mampu dalam pembiayaan kita hadir dengan menggunakan Inpres (Instruksi Presiden) terkait jalan, nah itu kita berjalan dengan baik,” kata dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bappenas: Rencana pembangunan nasional harus jadi rujukan daerah