New York (ANTARA) - Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga berturut-turut karena penurunan substansial persediaan minyak AS pada minggu sebelumnya dan peringatan dari menteri energi Saudi meningkatkan prospek pengurangan produksi OPEC+ lebih lanjut.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli terangkat 1,43 dolar AS atau 1,96 persen, menjadi menetap di 74,34 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli melonjak 1,52 dolar AS atau 1,98 persen, menjadi ditutup pada 78,36 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Persediaan minyak mentah komersial AS membukukan penurunan yang dalam dari minggu ke minggu sebesar 12,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 19 Mei kontras dengan ekspektasi kenaikan tipis, menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (24/5/2023).
Selain itu, persediaan bensin dan bahan bakar sulingan AS turun masing-masing sebesar 2,1 juta barel dan 0,6 juta barel minggu lalu.
Data persediaan minyak yang dikeluarkan oleh American Petroleum Institute (API) pada Selasa (23/5/2023) malam juga menunjukkan penurunan besar pekan lalu, yang mendorong harga minyak lebih tinggi.
Liburan Memorial Day AS pada 29 Mei menandai awal dari puncak musim perjalanan musim panas dan permintaan bahan bakar yang lebih tinggi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga minyak menguat didorong penurunan stok AS dan peringatan Saudi