Cilacap (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat dan seluruh pengguna jasa kelautan mewaspadai gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY.
"Oleh karena itu, bagi masyarakat yang memanfaatkan momentum libur Lebaran dengan berwisata di pantai selatan Jabar-DIY diimbau untuk waspada terhadap potensi terjadinya gelombang tinggi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Jateng, Minggu.
Ia mengatakan salah satu bentuk kewaspadaan terhadap gelombang tinggi yang dapat dilakukan masyarakat saat berwisata di pantai, dengan tidak berenang atau bermain air terutama di wilayah pantai yang terhubung langsung dengan laut lepas.
Menurut dia, kewaspadaan tersebut perlu dilakukan karena gelombang tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu sehingga masyarakat yang berwisata di pantai tidak boleh lengah.
"Berdasarkan pemodelan, tinggi gelombang di perairan selatan Jabar-DIY maupun Samudra Hindia selatan Jabar-DIY pada hari Minggu hingga Senin (24/4) berpotensi mencapai 2,5-4 meter yang masuk kategori gelombang tinggi," jelasnya.
Dalam hal ini, kata dia, wilayah yang berpotensi terjadi gelombang tinggi meliputi perairan selatan Sukabumi-Cianjur, perairan selatan Garut-Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen-Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta serta Samudra Hindia selatan Jabar, Samudra Hindia selatan Jateng, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.
Ia mengatakan potensi terjadinya gelombang tinggi tersebut dipicu oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur hingga tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
"Dengan demikian, masyarakat yang mengunjungi sejumlah objek wisata di wilayah pegunungan tengah Jateng maupun Jateng selatan dapat berwisata dengan tenang tanpa ada kekhawatiran akan turun hujan," katanya.