Antarajawabarat.com,8/6 - Para petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, membudidayakan buah melon kualitas ekspor, pascapanen padi pada musim tanam kedua.
"Usai panen padi, para petani di Kabupaten Indramayu berencana untuk menanam buah melon kualitas ekspor, karena musim tanam sebelumnya permintaan dari Singapura dan Jepang cukup tinggi," kata seorang petani Kabupaten Indramayu Rusmayanto di Indramayu,Sabtu.
Menurut dia, lahan pertanian di Kabupaten Indramayu, potensial dan cocok untuk budi daya melon dengan hasil panen tembus ekspor sehingga menguntungkan para petani lokal.
Ia mengatakan lahan pertanian di daerah itu sebagian besar merupakan tadah hujan sehingga saat musim kemarau petani harus memperhatikan kebutuhan air, sedangkan tanaman melon salah satu komoditas yang hemat air.
Seorang petani lainnya, Sarjiman mengatakan lahan tadah hujan sepanjang pantai utara hanya mampu ditanami padi dua kali dalam setahun, sedangkan sebagian petani memanfaatkan musiim kemarau untuk menanam semangka dan melon.
"Buah melon dan semangka hemat air, sehingga potensial dikembangkan di Kabupaten Indramayu. Selain itu hasil panennya tembus pasar ekspor dan semakin diminati oleh para petani setempat," katanya.
Ia mengatakan budi daya melon yang terus berkembang butuh peningkatan kualitas dan persediaan bibit unggul supaya hasil panen diminati pasar ekspor Singapura dan Jepang.
Kepala Seksi Produksi Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu Anang mengatakan lahan pertanian di Kabupaten Indramayu cocok ditanami melon dan semangka, karena suhu udara cukup panas dan tanahnya subur.
Rencananya, sejumlah petani padi di Indramayu bagian timur segera menanam melon dengan bibit unggul yang pernah diuji tanam di wilayah Indramayu bagian barat.
Hasil uji tanam itu, katanya, cukup memuaskan. Satu buah melon ada yang mencapai kurang lebih empat kilogram.
Ia mengatakan bibit buah melon yang tersedia merupakan bibit unggul. Setelah uji coba tanam, mampu menghasil tiga hingga empat kilogram per buah, dengan kandungan air normal, rasa manis, dan kandungan daging buah cukup tebal.
Meski ukuran buah melon mencapai empat kilogram per buah, katanya, rasa dan kualitasnya tetap bisa diandalkan untuk ekspor dengan tujuan Singapura dan Jepang.
"Pengembangan buah melon di Kabupaten Indramayu cukup potensial, juga dapat meningkatkan daya beli petani setempat, keunggulan tanaman melon kuat terhadap serangan hama, berbeda dengan tanaman padi dan palawija," katanya. ***3***
Enjnag S
PETANI BUDIDAYAKAN MELON PASCAPANEN PADI
Sabtu, 8 Juni 2013 17:10 WIB