Antarajawabarat.com, 19/5 - Calon Walikota Bandung Edi Siswadi mengatakan jika penanganannya tidak menjadi prioritas, maka dalam beberapa tahun kedepan sampah dikhawatirkan bakal menjadi ancaman untuk warga kota Bandung.
"Persoalan sampah memang semakin menjadi masalah serius dan boleh jadi bakal menjadi ancaman dimasa mendatang," ucap Edi disela kegiatan "Pungut Sampah" oleh 100 relawan Eswan di Car Free Day Dago, Minggu.
Menurutnya, apa yang dilakukan relawan Eswan merupakan program nyata dan bukan wacana.
"Untuk itu saya berharap seluruh warga, termasuk para kandidat untuk 'berfastabikul khairat' melalui kegiatan nyata," katanya.
Dengan volume sampah yang mencapai 1.100 ton setiap harinya, ancaman sudah jelas ada didepan mata. Jika hal tersebut dibiarkan tanpa ada penanganan serius, ancaman yang dikhawatirkan bakal menjadi kenyataan.
"Kita semua sudah mengetahui bahwa sampah bisa jadi penyebab berbagai penyakit yang terkadang membawa pada kematian," katanya.
Terkait upaya pemerintah kota yang akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di kawasan Gedebage, Edi mengatakan realisasi rencana itu masih harus melalui berbagai tahapan dan butuh waktu.
"PLTSa masih belum ada, namun sampah setiap hari selalu ada. Nah, hal ini lah yang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama," kata pria yang juga Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung non aktif itu.
Mengenai dipilihnya areal CFD Dago, Edi menuturkan sebagai upaya untuk menggugah warga yang setiap minggunya selalu memadati CFD. Selain itu, CFD di Dago juga sudah menjadi sumber persoalan baru terkait sampah.
"Sekarang area ini sudah dipenuhi sampah setiap minggunya," kata Edi.
Dalam acara Beberes Sampah di CFD, para relawan Eswan menyisir area dari Cikapayang sampai dengan Simpang Dago. Selama hampir tiga jam, sebanyak 100 relawan Eswan mengumpulkan puluhan kilogram sampah plastik, kertas, dan lain sebagainya.
Selain itu relawan yang mengenakan pakaian putih bitu itu juga terus berupaya mengingatkan pengunjung CFD, untuk tidak membuang sampah sembarangan.