New York (ANTARA) - Harga minyak jatuh lebih dari empat persen ke level terendah tiga bulan pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah laporan inflasi AS dan kegagalan bank AS baru-baru ini memicu kekhawatiran krisis keuangan baru yang dapat mengurangi permintaan minyak di masa depan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei tergelincir 3,32 dolar AS atau 4,1 persen, menjadi ditutup pada 77,45 dolar AS per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April terpangkas 3,47 dolar AS atau 4,6 persen, menjadi menetap pada 71,33 dolar AS per barel.
Itu adalah penutupan terendah untuk kedua harga acuan sejak 9 Desember dan persentase penurunan satu hari terbesar sejak awal Januari. Selain itu, kedua kontrak secara teknis jatuh ke wilayah oversold untuk pertama kalinya dalam beberapa minggu.
Gelombang kejut dari keruntuhan Silicon Valley Bank memicu pergerakan besar dalam saham-saham bank karena investor mencemaskan kesehatan keuangan beberapa pemberi pinjaman, terlepas dari jaminan dari Presiden AS Joe Biden dan pembuat kebijakan global lainnya.
"Pasar mengantisipasi resesi di masa depan atau bisa jadi satu atau lebih dana harus mengumpulkan uang tunai dan mengurangi risiko pembukuan mereka, karena mereka khawatir tentang likuiditas setelah kegagalan bank," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group. Dia belum pernah mendengar ada dana yang bermasalah.
Harga-harga konsumen AS meningkat dengan solid pada Februari karena orang Amerika menghadapi biaya sewa dan makanan yang terus-menerus lebih tinggi, menimbulkan dilema bagi Federal Reserve AS yang perjuangannya melawan inflasi telah diperumit oleh runtuhnya dua bank regional.
"Harga minyak mentah jatuh setelah sebagian besar laporan inflasi menyegel kesepakatan untuk setidaknya satu kali kenaikan suku bunga Fed," kata Edward Moya, analis pasar senior di perusahaan data dan analitik OANDA.
Data menunjukkan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS naik 0,4 persen pada Februari dari 0,5 persen pada Januari. Sedikit perlambatan dalam pertumbuhan harga-harga konsumen mendorong investor untuk menilai kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Fed pada Maret.