Dengan kemenangan ini, Hebi mempertahankan gelar juara kelas ringan versi WBC Asian Boxing Council Continental sekaligus merebut sabuk juara kelas ringan IBA Intercontinental yang lowong.
Hebi mendapat sabuk juara langsung dari Presiden WBC Asian Boxing Council Kol. Thanapol Bhakdibhumi dan Presiden IBA Stephane Cabrera. Usai laga, Hebi mengatakan dua sabuk juara menambah kepercayaan diri, namun belum membuat dirinya merasa puas.
“Pertama-tama, saya berterima kasih kepada Tuhan atas kemenangan ini. Saya juga berterima kasih kepada manajemen XBC Sportech yang menaruh kepercayaan pada diri saya sehingga saat ini bisa memiliki dua sabuk juara," kata Hebi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
"Dua gelar ini membuat saya yakin bahwa saya bisa melangkah ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Saya belum merasa puas dengan pencapaian saat ini dan masih mengincar gelar yang lebih besar,” ujar petinju asal Sumba Barat itu menambahkan.
Kombinasi penerapan sports science dan latihan yang diberikan pelatih asal Kanada David John Treharne membuat penampilan Hebi berbeda.
Sejak awal, petinju berusia 34 tahun ini bertarung dengan disiplin melontarkan jab kiri untuk membongkar pertahanan lawan. Phissanu sendiri tampil cukup baik dengan gerakan tubuh dan kaki yang lincah untuk menghindari pukulan Hebi.
Setelah cukup menjajaki gaya lawan, Hebi mulai banyak melontarkan kombinasi pukulan di ronde kedua. Jelang pertengahan ronde kedua, sebuah hook kanan Hebi membuat Phissanu tersungkur.