Antarajawabarat.com,10/4 - Pelaksanaan program normalisasi atau pengerukan Sungai Citarum oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum hingga saat ini baru berhasil mengeruk 60 persen sedimen atau endapan terdapat di sungai tersebut.
"Sudah diangkat 60 persennya sudah diangkat dari 2,8 juta meter kubik sedimen yang ada di Sungai Citarum," kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Adang Saf Ahmad, di Bandung, Selasa.
Ditemui saat mendampingi kunjungan Menkokesra Agung Laksono ke lokasi pengungsian banjir Bandung Selatan di Rusunawa Baleendah Kabupaten Bandung, Adang menuturkan pengerukan di Sungai Citarum sendiri sudah berlangsung selama 26 bulan.
"Jadi pada tahun 1994 dilaksanakan normalisasi sungai citarum hulu (Nanjung-Sapan dan anak sungai Cikeureuh, Citarik, Cisangkuy) dengan panjang kurang lebih 40 meter ditambah anak sungai. Dan pengerukannya sendiri baru berlangsung dua tahun dua bulan," kata dia.
Pihaknya mengatakan, upaya normalisasi Sungai Citarum ditargetkan selesai akhir tahun ini.
Dikatakan dia, dengan upaya normalisasi yang dimulai sejak 2011 maka diharapkan bisa berdampak positif untuk mengurangi banjir yang biasa melanda kawasan Bandung Selatan tersebut.
"Dan tentunya diharapkan sedikit-banyak bisa mengurangi, sehingga bisa mengurangi luapan-luapan," kata dia.
Walaupun relokasi selesai akhir tahun ini, kata Adang, diperlukan beberapa upaya lanjutan supaya banjir tidak lagi terjadi karena normalisasi hanya mengembalikan Sungai Citarum seperti itu.
"Oleh karena itu, untuk masyarakat yang daerahnya tidak mungkin diapa-apakan, lebih baik warganya dipindah, relokasi ke tempat yang aman," ujar Adang.
Menyikapi hal tersebut Bupati Bandung Dadang Naser mengatakan target penyelesaian normalisasi hingga Desember 2013 cukup realistis dan pihaknya akan terus mengawal pelaksanaan normalisasi.
"Kami dari Pemkab Bandung akan koordinasi terus supaya pejadwalan dan mappingnya terkendali. Apabila bulan April atau Mei ini hujan reda, maka pengerjaannya bisa lari," kata Dadang.
***4***
Ajat S