Asosiasi perjalanan temui "stakeholder" majukan sektor pariwisata
Minggu, 29 Januari 2023 14:15 WIB
Akan tetapi, lanjut dia, saat sikap ramah ini hanya ada di ucapan namun tidak diperbuatan, maka keramahannya akan dipertanyakan.
Dia mengingatkan pariwisata bukan hanya bicara ekonomi, tapi hospitality atau keramahtamahan sehingga jangan menjadi pariwisata zombi atau pariwisata tanpa hati.
"Contohnya ialah saat kita datang ke beberapa tukang roti. Dengan bahan dan cara buat yang sama, wisatawan akan merasakan mana roti yang dikerjakan dengan hati dan tidak. Jadi dalam pelayanan harus ada rasa," kata dia.
Dia menuturkan pengalaman ini akan lebih menarik apabila SDM pariwisata memiliki kompetensi yang mumpuni, sehingga wisatawan akan selalu kembali untuk berkunjung.
Contoh lainnya, kata Robert, Indonesia dulu dikenal sebagai negara paling ramah di dunia dan pascakrisis 1998, julukan tersebut direbut oleh Thailand.
"Dan inilah yang harus direbut kembali oleh kita. Jadi baru tahun lalu ada ada perbaikan, saat pandemi COVID-19," kata Robert.