Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat diperkirakan akan menguat didorong ekspektasi bahwa inflasi Indonesia akan turun ke kisaran 3,4 hingga 3,5 persen pada 2023.
IHSG dibuka menguat 6,67 poin atau 0,10 persen ke posisi 6.826,5. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 1,39 poin atau 0,15 persen ke posisi 939,0.
"Untuk hari ini IHSG diperkirakan masih akan mengalami sentimen positif. Katalis utama datang dari ekspektasi Bank Indonesia bahwa inflasi Indonesia di 2023 akan turun ke 3,4 persen- 3,5 persen," tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa kenaikan suku bunga kumulatif 225 basis poin hingga saat ini, sudah cukup untuk menjamin inflasi akan kembali ke kisaran target 2 hingga 4 persen.
Dengan demikian, hal tersebut mengindikasikan bahwa suku bunga sudah mencapai puncaknya.
Sementara itu, Bursa Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan tadi malam.
Pasar tertekan akibat meningkatnya kekhawatiran bahwa The Federal Reserve masih akan menaikkan suku bunga acuannya, meskipun terdapat tanda- tanda perlambatan inflasi.
Bursa Eropa juga bergerak melemah pada perdagangan Kamis (19/1), disebabkan pasar tertekan outlook ekonomi global yang masih suram, yang digaungkan para tokoh ekonomi dalam Economic Forum di Davos, Swiss.