"Untuk pipanisasi dari bak penampungan ke perkampungan dan posko pengungsian sudah berjalan sejak satu pekan pertama, bahkan untuk bak penampungan atau tandon air yang tersebar milik PMI dan PUPR lebih dari 100 unit, agar warga tidak menggunakan air hujan atau air sungai," katanya.
Heri menjelaskan, hingga hari ke-19 pasca bencana, 17 truk tangki air bersih milik PMI masih beroperasi mendistribusikan air untuk kebutuhan warga terdampak di 112 titik pengungsian dan belasan perkampungan warga di wilayah Cianjur kota yang belum mendapatkan pasokan air dari PDAM Cianjur.
Sedangkan layanan yang masih berjalan dan akan dilanjutkan hingga tiga bulan ke depan oleh seratusan lebih relawan PMI, kata dia, seperti pelayanan kesehatan secara mobile, pendistribusian logistik, sampai membangun rumah sementara untuk penyintas gempa di Cianjur.
"Kita akan tetap fokus dalam pendistribusian air bersih dan membantu warga dalam membangun pipanisasi air bersih serta berbagai pelayanan lainnya termasuk ambulan gratis," katanya.
Heri menambahkan, sampai saat ini, PMI bersama PUPR telah membangun seratusan lebih sanitasi dan tandon air di tiga kecamatan, Cugenang, Cianjur dan Warungkondang. "Kita akan terus membangunkan sanitasi dan pipanisasi untuk warga sesuai target dan permintaan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PMI bangun pusat pelayanan induk operasi kemanusiaan gempa Cianjur
PMI bangun pusat pelayanan induk operasi kemanusiaan gempa di Cianjur
Sabtu, 10 Desember 2022 13:19 WIB