Bandung (ANTARA) - Rabu (7/12) pagi, langit Kota Bandung, Jawa Barat, diselimuti mendung, namun semangat sejumlah anggota polisi tetap tinggi untuk melaksanakan apel di Mako Polsek Astanaanyar.
Sekitar pukul 08.00 WIB, sejumlah anggota Polsek Astanaanyar, mulai dari Unit Reserse Kriminal, Unit Lalu Lintas, hingga personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) turut hadir dalam apel tersebut.
Di antara mereka ada Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) Sofyan, personel Bhabinkamtibmas yang bertugas di Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung.
Jalan Astanaanyar di depan Polsek Astanaanyar pada pagi hari diberlakukan satu arah untuk kendaraan yang mengarah ke kawasan utara.
Tak jauh dari Polsek Astanaanyar terdapat pula pasar yang berjarak sekitar 200 meter. Sehingga Polsek Astanaanyar pun kerap dilalui warga sepulang belanja dari Pasar Astanaanyar.
Di tengah aktivitas masyarakat beserta sejumlah anggota polisi yang tengah apel pagi itu, tiba-tiba terdengar ledakan bom sekitar pukul 08.20 WIB di depan kantor Polsek Astanaanyar yang mengejutkan masyarakat.
Sofyan selamatkan rekannya
Bom yang mengandung banyak proyektil paku itu dibawa oleh pelaku yang kemudian diketahui bernama Agus Muslim. Agus teridentifikasi sebagai mantan napi terorisme yang terafiliasi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Ketika itu, Agus berupaya masuk ke Kantor Polsek Astanaanyar, saat sejumlah anggota polisi tengah melakukan apel. Pergerakan Agus itu dihalau oleh Aipda Sofyan yang berada dekat dengan pagar kantor polsek.
Setelah dihalau, kemudian Agus mengacungkan pisau. Sofyan menahan Agus agar tidak mendekati personel yang sedang apel, tetapi di saat itu bom meletus hingga melukai leher Sofyan. Saat itu asap pekat menyelimuti Kantor Polsek Astanaanyar.
Saksi menyebut Sofyan sempat berjalan ke luar Kantor Polsek Astanaanyar sambil memegang lehernya, sedangkan pelaku bom bunuh diri tewas seketika di lokasi kejadian.