Antarajawabarat.com,23/1 - Bank Jabar Banten atau Bank BJB menargetkan penambahan jaringan bank koresponden di luar negeri menjadi 1.000 unit pada 2013, dalam rangka ekspansi bisnis layanan pembayaran perdagangan luar negeri maupun remmitansi.
"Saat ini ada 300-an bank koresponden yang telah terjalin kerjasama dengan Bank BJB, pada 2013 ini ditergetkan menjadi 1.000 unit di seluruh dunia. Langkah ini untuk memperkuat langkah bisnis kita dalam pembayaran transaksi luar negeri," kata Direktur Bank BJB Bien Subiantoro di sela-sela 'gathering' dengan Kadin dan REI Kepri, Rabu.
Bien menyebutkan dalam beberapa tahun terakhir ini Bank BJB terus mengembangkan bisnis layanan pembayaran luar negeri dengan target memfasilitasi pembayaran luar negeri untuk ekspor dan impor serta remmitansi.
Selain melakukan kerja sama dengan bank di luar negeri, juga melakukan kerja sama dengan sejumlah lembaga keuangan internasional yang terkoneksi dan memiliki jaringan sistem pembayaran ke berbagai negara di ASEAN, Asia, Afrika, Amerika dan lainnya.
Salah satunya Bank BJB memperkuat bisnis remmitansi di Singapura, dengan melakukan kerja sama dan pertemuan dengan para pengusaha Indonesia yang ada di negara itu. Selain itu juga beberapa perusahaan keuangan di sana.
"Singapura merupakan negara strategis dan pusat perdagangan di ASEAN, Bank BJB akan memperkuat jaringan di sana, selain untuk pembayaran perdagangan luar negeri juga untuk remmitansi karena banyak pengusaha dan warga RI yang tinggal di Singapura," kata Bien.
Di sisi lain, kata Bien, akan menjadikan Batam Provinsi Kepri menjadi salah satu 'anker' untuk memback up misi bank itu menyisir pasar di Singapura.
Langkah perluasan bisnis remmitansi dengan menggandeng lembaga keuangan luar negeri, kata Bien telah menunjukkan hasil yang signifikan. Meski belum lama terjun di bisnis itu, namun layanan tersebut sudah mulai dikenal dan dimanfaatkan oleh pebisnis maupun TKI khususnya di Malaysia, Hongkong, Taiwan dan Timur Tengah.
"Sebagian besar pembayaran remmitansi masih dari Malaysia, di sana banyak TKI asal Jawa Barat, kami garap terus pasar di sana," katanya.
Pada tahun pertamanya di 2012, pembayaran luar negeri melalui Bank BJB telah mencapai Rp6 miliar, dan setelah diluncurkan layanan Quick Cash bank yang berkantor pusat di Jalan Naripan Kota Bandung itu menargetkan Rp30 miliar.
Sama halnya untuk pembayaran perdagangan luar negeri, pada 2012 menembus Rp13 miliar, sedangkan pada 2013 ditargetkan bisa menembus Rp15 miliar.***3***
Syarif A