New York (ANTARA) - Harga minyak tergelincir pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena pelaku pasar mencerna data persediaan bahan bahan bakar AS yang beragam dan setelah pengiriman minyak Rusia melalui pipa Druzhba ke Hongaria dimulai kembali setelah dihentikan sementara akibat penurunan tekanan.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember merosot 1,33 dolar AS atau 1,5 persen, menjadi menetap di 85,59 dolar per barel di New York Mercantile Exchange, setelah menguat 1,05 dolar AS di sesi sebelumnya.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari, terpangkas 1,00 dolar AS atau 1,1 persen, menjadi ditutup pada 92,86 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, setelah terangkat 72 sen sehari sebelumnya.
Pasar menyerahkan keuntungan awal setelah Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto mengatakan bahwa aliran melalui pipa minyak Druzhba dari Rusia telah dilanjutkan setelah pemadaman singkat.
Pasar kemudian memulihkan beberapa kerugian setelah laporan status perminyakan AS memberikan gambaran yang beragam.
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan Rabu (16/11/2022) bahwa persediaan minyak mentah komersial negara itu turun 5,4 juta barel selama pekan yang berakhir 11 November.