“Dan kita doakan mudah-mudahan 12 ABK lainnya dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat,” tutur dia.
Dari delapan ABK WNI yang diselamatkan terlebih dahulu, dua di antaranya masih dirawat di sebuah rumah sakit di Kota Taichung karena mengalami patah tulang, sementara enam lainnya dalam kondisi sehat dan ditampung di sebuah hotel di kota tersebut.
PMI jatuh di perairan Irlandia
Sementara itu Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Citemu, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat Salikin yang menjadi anak buah kapal (ABK) di perusahaan penangkap ikan, terjatuh dan hilang di perairan laut Irlandia, dan keluarga berharap segera ditemukan.
"Saya mendapatkan kabar dari pihak perusahaan. Katanya suami jatuh kecelakaan saat mencari ikan," kata Istri Salikin, Tariah di Cirebon, Senin.
Tariah mengatakan Salikin baru berangkat menjadi ABK di perusahaan perikanan pada bulan September 2022 lalu, dan belum genap satu bulan bekerja. Namun pada hari Jumat (7/10), pihaknya mendapatkan informasi bahwa sang suami terjatuh ketika sedang mencari ikan.
Menurutnya saat ini keadaan sang suami belum diketahui secara pasti, karena masih dalam pencarian rekan-rekannya sesama ABK.
"Katanya sampai saat ini masih dalam pencarian di perairan Irlandia. Saya ingin dan berharap cepat ketemu dan dipulangkan ke rumah," tuturnya.
Sementara itu, Camat Mundu, Kabupaten Cirebon Anwar Sadat mengatakan kecelakaan yang menimpa Salikin itu, saat yang bersangkutan menebar jaring, dan tiba-tiba terpeleset kemudian jatuh ke laut.
Nahas bagi Salikin, pada saat itu menurut keterangan saksi yang juga warga negara Indonesia (WNI) air laut tidak bersahabat, sehingga tidak bisa ditolong oleh rekan kerjanya.
Berita ini telah tayang di
Antaranews.com dengan judul: Kapal tenggelam di perairan Taiwan, 12 ABK WNI masih hilang