Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup turun di tengah kekhawatiran berlanjutnya kebijakan moneter agresif bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).
IHSG ditutup melemah 36,61 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.015,69. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,27 poin atau 0,82 persen ke posisi 999,1.
"Pergerakan IHSG hari ini dipengaruhi oleh pergerakan bursa global yang bergerak cenderung terkoreksi, terutama dari bursa AS dimana investor khawatir adanya pengetatan moneter dari The Fed yang semakin berlanjut dan tetap hawkish," kata Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Para pelaku pasar kini menanti pengumuman kebijakan moneter The Fed pada Kamis (3/11) dini hari waktu Indonesia. The Fed diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin menjadi 3,75 persen - 4 persen.
Dibuka menguat, tak berselang lama IHSG melemah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor terkoreksi dengan sektor perindustrian turun paling dalam 1,39 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor transportasi & logistik masing-masing turun 0,56 persen dan 0,44 persen.
Sedangkan empat sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi 1,85 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor barang baku masing-masing naik 0,96 persen dan 0,86 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG ditutup turun, pasar khawatir kebijakan agresif The Fed berlanjut