ANTARAJAWABARAT.com,4/1 - Provinsi Jawa Barat, khususnya Kota Bandung selama ini menjadi sasaran kritik atas masalah sampahnya, namun dalam waktu dekat Jabar akan tampil sebagai provinsi yang penanganan sampahnya berteknologi tinggi.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Bandung, Jumat, menuturkan penanganan sampah dengan teknologi tinggi memungkinkan seluruh unsur sampah diolah menjadi output yang bermanfaat.
"Kita bakal menjadi pelopor penanganan sampah secara modern. Nantinya tidak ada lagi sampah dan sisa pengelolaannya yang tidak bermanfaat," kata Ahmad Heryawan saat menyerahkan bantuan keuangan Pemprov Jabar kepada Pemkot Kota Bandung.
Ia menjelaskan, penanganan sampah secara total dimaksud melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
"PLTSa sangat berbeda dengan penanganan sampah konvensional, yakni metoda timbun-tutup. Hampir seluruh tempat pengelolaan sampah (TPA) di Indonesia masih konvensional," katanya.
Pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Barat, kata Heryawan, akan didorong agar memiliki pengelolaan sampah yang baik, sementara Pemprov akan menangani koneksi penanganan lintas kabupaten/kota dan penyelesaian akhir persampahan.
"Bandung itu kota bersejarah, dikenang banyak pemimpin dunia. Kita kenal Konferensi Asia-Afrika. Dengan penanganan persampahan berteknologi tinggi, Bandung sebagai kota Paris van Java yang dulu dikenal luas, akan kembali (indah) lagi," ujar Heryawan.
Pengelolaan PLTSa, lanjut dia, kemungkinan akan melibatkan pihak swasta dan diharap revenue yang bakal didulang dari penjualan tenaga listrik dapat menutupi dua per tiga total investasi.
Tercatat sejumlah perusahaan telah melirik PLTSa Bandung, antara lain, PT Godang Tua Jaya, pelopor listrik sampah di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.
Untuk PLTSa Bandung, investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 700 miliar.
Kelayakan PLTSa Bandung telah direkomendasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Institut Teknologi Bandung.
Sementara itu, bantuan keuangan Pemprov ke Kota Bandung 2013 yang diserahkan di awal tahun ini sejumlah Rp 77 miliar lebih dan jumlah ini meningkat dibanding tahun-tahun lalu.
Heryawan menambahkan, ada kemungkinan pada anggaran perubahan di akhir tahun akan ditambahkan lagi.***3***
Ajat S