Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) jelang akhir pekan melemah, dipimpin saham-saham dari sektor teknologi.
IHSG ditutup melemah 35,72 poin atau 0,5 persen ke posisi 7.056,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 3,08 poin atau 0,3 persen ke posisi 1.009,7.
"Para pelaku pasar men-digest adanya aksi profit taking. Di sisi lain, pelemahan IHSG diikuti pelemahan baik US market maupun regional Asia karena para pelaku pasar men-digest hasil kinerja laporan keuangan emiten di kuartal III 2022 yang di bawah ekspektasi," kata Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Dibuka melemah, IHSG mayoritas bergerak di teritori negatif sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sembilan sektor terkoreksi dengan sektor teknologi turun paling dalam 2,15 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor perindustrian masing-masing turun 1,29 persen dan 0,99 persen. Sedangkan dua sektor meningkat yaitu sektor transportasi & logistik dan sektor kesehatan masing-masing sebesar 1,04 persen dan 0,13 persen.
Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu MTWI, SRAJ, FIRE, CARS, dan DMAS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni LEAD, INDX, SICO, BNBR, dan ADHI.
Untuk saham-saham LQ45 yang mengalami penguatan terbesar yaitu TLKM, BBCA, BBRI, AMRT, dan TOWR. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni GOTO, UNVR, ASII, ADRO, dan UNTR.