Menurut BPS, kontribusi terbesar beras ada di Pulau Jawa, yakni sebesar 56,12 persen atau 18 juta ton, di mana 31,07 persen produksi berada di Jawa Timur.
Selanjutnya Pulau Sumatera sebesar 20,41 persen atau sebesar 6,55 juta ton, dengan provinsi dengan produksi terbesar yaitu Sumatera Selatan yang berkontribusi 24,20 persen.
Selanjutnya yakni Sulawesi yang berkontribusi 13,39 persen untuk memproduksi beras 4,30 juta ton. Daerah penghasil beras terbesar yakni Sulawesi Selatan.
Kontribusi selanjutnya yakni sebesar 5,22 persen dari Bali dan Nusa Tenggara yang mencapai 1,67 juta ton dengan daerah produsen beras terbesar yaitu Nusa Tenggara Barat.
Terakhir yakni Kalimantan yang berkontribusi 4,26 persen dengan produksi beras 1,37 juta ton serta Maluku dan Papua sebesar 0,59 persen yang memproduksi 0,19 juta ton.
Sebelumnya dilaporkan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan stok beras secara nasional aman dan stabilitas harga beras tetap terjaga.
"Beras pengaruhnya terhadap inflasi tinggi sekali. Oleh karena itu pemerintah terus mengecek stok di pasar, salah satunya Pasar Induk Beras Cipinang. Memang kenyataannya, Agustus-September harga beras naik. Salah satunya disebabkan kenaikan harga gabah," ujar Mendag lewat keterangannya di Jakarta, Senin pada peninjauan ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta.
Untuk menghadapi berbagai kemungkinan, pemerintah terus mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, termasuk dengan pemerintah daerah (pemda), guna memastikan stok beras dan memenuhi permintaan pasar.
Mendag berharap pemda merespons cepat gejolak harga barang kebutuhan pokok, seiring perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kepala daerah untuk terus memantau harga barang kebutuhan pokok, termasuk beras beras.
"Berapapun gejolak harga yang terjadi di pasar,pemda diharapkan tetap menjaga sesuai harga standar. Misalnya dengan subsidi harga sehingga harga tidak bergejolak," imbuh Mendag.
Pemerintah, lanjutnya, akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait agar harga beras dapat terkendali, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
"Diharapkan operasi pasar dilakukan serempak di seluruh Tanah Air, terutama di daerah yang mengalami kenaikan signifikan agar harga terkendali," ujarnya..
Sementara Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya yang ikut pada peninjauan Pasr Induk Beras Cipinang mengungkapkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) siap untuk mengirimkan beras dan komoditas lainnya ke berbagai daerah seluruh Indonesia. Salah satunya melalui tol laut yang relatif fleksibel dan bisa dilakukan setiap saat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mentan klaim stok beras nasional aman
