Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup menguat seiring berlanjutnya surplus neraca perdagangan Indonesia.
IHSG ditutup menguat 16,59 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.831,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 5,93 poin atau 0,61 persen ke posisi 972,67.
"Hari ini yang menjadi sentimen utama adalah surplus neraca perdagangan yang lebih baik dari ekspektasi, sehingga membangun optimisme bahwa ekonomi kita masih jauh dari resesi," kata Analis Indo Premier Sekuritas Mino di Jakarta, Senin.
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan barang Indonesia mengalami surplus 4,99 miliar dolar AS pada September 2022, dengan nilai ekspor 24,8 miliar dolar AS dan impor 19,81 miliar dolar AS.
Neraca perdagangan Indonesia sampai September 2022 membukukan surplus selama 29 kali berturut-turut sejak Mei 2020. Dengan demikian neraca perdagangan RI pada Januari-September 2022 surplus sebesar 39,87 miliar dolar AS, dengan surplus nonmigas sebesar 58,75 miliar dolar AS, dan defisit migas 18,89 miliar dolar AS.
Dibuka melemah, IHSG menghabiskan waktu di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG awalnya masih melemah namun beranjak ke teritori positif dan bertahan sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor terkoreksi dengan sektor transportasi & logistik turun paling dalam 1,92 persen, diikuti sektor properti dan sektor perindustrian masing-masing turun 1,31 persen dan 1,23 persen.