New York (ANTARA) - Harga minyak melonjak sekitar empat dolar pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), karena OPEC+ mempertimbangkan untuk mengurangi produksi lebih dari satu juta barel per hari (bph) untuk menopang harga dengan apa yang akan menjadi pemotongan terbesar sejak dimulainya pandemi COVID-19.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November terangkat 4,14 dolar AS atau 5,2 persen, menjadi menetap di 83,63 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember bertambah 3,72 dolar,atau 4,4 persen, menjadi ditutup di 88,86 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Reaksi pasar muncul setelah laporan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, akan mempertimbangkan pengurangan produksi lebih dari satu juta barel per hari, ketika aliansi minyak bertemu pada Rabu (5/10/2022).
Angka itu tidak termasuk pemotongan sukarela tambahan oleh anggota individu, satu sumber OPEC menambahkan.
Sebagian besar pedagang memperkirakan pemotongan sekitar 50.000 barel per hari, kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.