New York (ANTARA) - Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah mencapai level terendah sejak Januari di sesi sebelumnya didukung oleh pembatasan pasokan di Teluk Meksiko AS menjelang Badai Ian dan karena dolar AS turun dari level terkuatnya dalam dua dekade.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November bertambah 2,21 dolar AS atau 2,6 persen, menjadi menetap di 86,27 dolar per barel di London ICE Futures Exchange. Brent jatuh 2,4 persen menjadi 83,65 dolar AS, terendah sejak Januari di sesi sebelumnya.
Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate untuk pengiriman November naik 1,79 dolar AS atau 2,3 persen, menjadi ditutup di 78,5 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, setelah anjlok 2,6 persen menjadi 76,71 dolar AS pada Senin (26/9/2022), level terendah sejak 6 Januari.
Harga mendapat dukungan dari pembatasan pasokan di Teluk Meksiko AS karena Badai Ian memaksa perusahaan-perusahaan minyak di wilayah tersebut untuk mengevakuasi personel dan menutup kegiatan produksi.
Biro Keselamatan dan Penegakan Lingkungan AS melaporkan Selasa (27/9/2022) bahwa sekitar 11 persen produksi minyak dan 8,56 persen produksi gas alam di Teluk telah ditutup.