Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meminta masyarakat setempat memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam cabai sebagai upaya menekan laju inflasi pangan, karena salah satu penyumbang inflasi terbesar pangan adalah lonjakan harga cabai rawit.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur, Senin, mengatakan untuk mendorong penurunan lonjakan harga pangan, Pemkab Cianjur mengimbau masyarakat untuk melaksanakan gerakan menanam tanaman cabai secara mandiri di pekarangan rumah atau lahan kosong.
Baca juga: Nelayan pantai selatan Cianjur dapat tangkap 4,7 juta ekor benih lobster
"Harapan kami dengan kegiatan ini, harga dapat lebih terkendali dan inflasi terjaga. Menanam tanaman yang memiliki daya jual tinggi itu dapat menekan harga di pasaran karena kebutuhan warga sudah tersedia di halaman rumah," katanya.
Herman menjelaskan, untuk menjalankan program tersebut termasuk penyediaan bibit dapat didukung dari program ketahanan pangan yang bersumber dari dana desa, termasuk bantuan dana dari APBD Cianjur dalam program 1.000 lahan pertanian dan petani milenial Cianjur.
Program tersebut, ungkap dia, selain meringankan pengeluaran dan dapat memenuhi kebutuhan warga, juga dapat menekan kenaikan harga pangan yang sempat melambung beberapa bulan terakhir di sejumlah pasar di Cianjur. Selama ini sejumlah komoditas pangan di pasar Cianjur masih mengandalkan pasokan dari luar.
Baca juga: Kota Bandung rekrut 1.200 pekerja untuk padat karya cegah inflasi
"Program menanam cabai ini diperkuat dengan Surat Edaran Bupati Cianjur yang harus didukung semua organisasi perangkat daerah, kepala kecamatan lengkap dengan penggerak PKK dan kepala desa, sehingga upaya menekan inflasi pangan dapat dilakukan mulai dari lingkungan terkecil," katanya.
Ia juga menekankan bahwa program menanam cabai mandiri ini segera dilakukan seluruh Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemkab Cianjur, perangkat daerah mulai dari kecamatan dan karyawannya serta warga Cianjur, di halaman rumahnya masing-masing.